Meet The Author

21 March, 2014

On 5:22 PM by Aratnadwita in ,    No comments
Hari ini gw memutuskan untuk menulis laporan ke Path. Hal ini karena gw merasa sangat sangat terganggu akibat tagging friend Path yang bikin emosi jiwa membahana badai katulistiwa. Ini jelas berakibat buruk terhadap kestabilan emosi gw. Preett...



Saat emosi sedang memuncak gw bakal ngemil ga berhenti - berhenti. Siapa yang mau tanggung jawab kalau berat badan di timbangan terus bergerak ke kanan?

Saat ini, Path sudah menjadi media sosial favorit gw. Bahkan Path bisa menggeser kedudukan Twitter dan Facebook. Gw dan banyak teman - teman merasa nyaman menggunakan Path karena alasan : intim.

Waduh kok intim?

Gini, di Path kita hanya diperbolehkan mempunyai 150 orang teman saja yaitu teman - teman dekat dan keluarga. Kita ga akan menemukan postingan jualan yang memenuhi newsfeed Facebook dengan tag massal nya yang mengganggu. Kita juga ga akan melihat twit dari entah siapa pada timeline Twitter. Kita hanya akan melihat postingan  dari orang - orang terdekat saja. Lebih akrab dan tentu saja.. Intim :)




And that makes Path so addictive.

Tapi sayangnya ada satu celah yang dimanfaatkan oleh orang - orang tertentu untuk berpromosi. Mereka melakukan tagging pada post dengan menyasar target friend of friend.

Hasilnya, dalam waktu 2 hari gw dapat "hadiah" bom notifikasi sebanyak 200 lebih.  Dan itu dilakukan oleh teman dr teman gw.

Notifikasi ini bermunculan atas andil teman - teman si oknum (sebut saja begitu..) yang gak terima temannya dimaki - maki oleh orang ga dikenal. Kami - kami ini merasa terganggu dengan notifikasi yang terus bermunculan seperti jerawat di wajah saat sedang rindu pacar. Tidak diharapkan tapi terus nongol tanpa permisi. Kurang ajar memang.


Untuk jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut:

0 comments:

Post a Comment