Meet The Author

23 November, 2013

On 5:37 PM by Unknown in    No comments
Jujur saja, Jakarta bukan kota favorit saya. Dengan penuh keyakinan mungkin saya akan menyebut Bandung sebagai kota favorit saya. Lebih dari 5 tahun saya malang melintang di kota kembang. Disisipi oleh berbagai cerita kehidupan yang tanpa sadar menjadi unsur terbesar pembentukan mental dan kepribadian saya, Bandung juga banyak membawa bermacam kisah yang mewarnai hidup saya. Bandung yang adem dan seringkali menyiksa saya dengan dinginnya yang semena - mena.  Namun akhirnya Bandung pula yang membuat saya terbiasa akan udara dingin dan tak tahan panas.
Jakarta1
Jakarta5
Jujur saja, hingga detik ini Jakarta tetap bukan kota favorit saya. Walau sudah 3 tahun lebih saya mengakrabi padatnya lalu lintas Jakarta, namun tetap saja saya tak terbiasa dengan kehidupan kota Jakarta. Di kota ini saya merasa seperti seekor siput yang berjalan diantara ratusan kancil yang sigap melompat - lompat mengejar entah apapun itu yang tampak di depannya. Sempat saya berfikir bahwa Time is Money bukan hanya kiasan.
Masyarakat Jakarta (ehm mungkin lebih tepat saya sebut pengemudi kendaraan di Jakarta) seakan - akan tidak bisa mentoleransi 1 detik terbuang dari waktu mereka. Lambat sedikit maka pekikan klakson akan berbunyi riuh rendah di belakang kita. Saking berharganya waktu untuk masyarakat Jakarta, terkadang mereka tidak bisa mentoleransi jika ada kendaraan lain yang mogok dan menghalangi jalan. Kembali kita akan mendengar suara klakson bersahut - sahutan alih - alih membantu si pengendara yang motor / mobilnya mogok. Saking sebalnya, saya sempat membuat status Facebook yang membahas arti klakson kendaraan bermotor.
jakarta10
Pernah suatu hari sepulang kerja, salah satu pengendara motor dibelakang saya terlalu bersemangat memencet tombol klakson sebagai isyarat agar motor yang saya kendarai maju sedikit. Dengan gemas saya menoleh dan membentak si pengendara, " BUTA APA LO? GA LIAT DI DEPAN MACET?". Walaupun saya tidak suka terburu - buru di jalan raya, namun saya adalah tipe orang yang sangat tidak sabaran dan temperamental. Jadi yaa.. kata - kata tersebut meluncur tanpa sadar dari mulut saya :D
Saya tidak pernah bisa mengerti mengapa masyarakat Jakarta hobi sekali membunyikan klakson. Iya sih jalan di depan saya agak kosong, tapi 1 meter di depannya arus lalu lintas masih terhenti oleh lampu merah. Jadi ngapain klakson - klakson?
Jakarta4
Hal yang paling menyebalkan adalah ketika saya masih aktif bersepeda ke tempat kerja. Walaupun saya sudah mengambil lajur paling kiri sekalipun, klakson - klakson ga sabaran menjadi santapan saya sehari - hari. Belum lagi gelengan kepala para pengendara motor yang seakan berkata " LELET BANGET SIH LO?!" Ya jelaslah laju sepeda yang hanya mengandalkan kayuhan kaki bakal lebih lambat dari motor/mobil. Slogan Share the street tampaknya bakal cuma jadi slogan belaka. Karena pada kenyataannya, jalan raya sudah menjadi hak ekslusif bagi kendaraan bermotor saja.
Fenomena Honking di Jakarta lebih banyak diakibatkan oleh super padatnya lalu lintas di kota ini oleh ribuan kendaraan bermotor. Semua orang diburu waktu. Berusaha secepat mungkin sampai di tempat aktifitas agar tidak berlama - lama menghirup asap polusi dan merasakan teriknya matahari diatas kota Jakarta. Terbersit di pikiran saya, kapan ya Jakarta bebas macet? Ah rasanya ini adalah keinginan yang terlalu muluk - muluk. Bukannya gak mungkin sih, tapi rasanya hal yang sulit untuk diwujudkan. Selama Jakarta masih dipadati oleh motor dan mobil kreditan, angkutan umum tidak dimaintain dengan baik, saya rasa Jakarta bebas macet sulit untuk jadi kenyataan.
Jakarta2
But however, ini adalah hal wajib yang harus saya jalani setiap hari di Jakarta. Berusaha mentoleransi bunyi klakson lebay yang mengganggu telinga di jalan raya, berusaha memaklumi berharganya waktu untuk pengemudi kendaraan di Jakarta dan tentunya berusaha cuek jika kendaraan di belakang ribut membunyikan klakson sebagai tanda supaya saya bergerak maju.
jakarta6
Jujur saja, pernah terpikir oleh saya untuk membeli air honk yang biasa di bunyikan pada pertandingan basket untuk mengimbangi suara klakson motor/mobil. Seru kali ya..
Jakarta3

0 comments:

Post a Comment